
ceriabeverages.com – Tanpa Rodri Lagi? Man City Bisa Gagal Total Musim Ini Manchester City mungkin punya skuad dengan kedalaman luar biasa, tapi kehilangan satu nama saja sudah bikin sistem mereka goyang. Dan nama itu adalah Rodri. Gelandang jangkar asal Spanyol ini bukan sekadar pemain biasa. Dia ibarat sumbu di tengah roda: kecil tapi mutlak.
Saat Rodri absen, City terlihat seperti tim yang kehilangan arah. Serangan jadi kurang greget, pertahanan jadi lebih terbuka, dan kontrol pertandingan pun ikut melorot drastis. Ini bukan teori belaka beberapa laga terakhir membuktikannya.
Bahkan dengan segudang talenta yang dimiliki, City terlihat limbung saat ditinggal Rodri. Bukan karena penggantinya buruk, tapi karena belum ada yang bisa menyamai insting, ketenangan, dan keberanian pria satu ini dalam menstabilkan permainan.
Lini Tengah Jadi Sorotan, Siapa yang Layak Isi Kekosongan?
Dalam beberapa laga, Pep Guardiola mencoba mengakali absennya Rodri dengan eksperimen. Kadang dia tarik bek tengah jadi gelandang, kadang dia dorong pemain kreatif buat isi ruang kosong di tengah. Tapi semuanya terasa setengah hati. Entah kenapa, skema yang biasanya elegan, mendadak terlihat kikuk.
Meski Kalvin Phillips sempat digadang-gadang jadi penerus, kenyataannya belum sesuai harapan. Sementara itu, Bernardo Silva terlalu gesit untuk jadi penyeimbang, dan Mateo Kovacic lebih cocok jadi penghubung daripada penjaga ruang.
Dalam situasi ini, absennya Rodri jelas bikin lubang besar. Lawan jadi lebih leluasa menyerang dari tengah. Umpan-umpan silang makin sering masuk ke zona berbahaya. Dan yang paling mencolok, City kehilangan kontrol penuh atas tempo permainan hal yang biasanya mereka kuasai nyaris tanpa cela.
Efek Domino di Semua Lini
Masalahnya bukan cuma soal siapa yang main di tengah. Tanpa Rodri, efek domino langsung terasa ke mana-mana. Bek harus naik lebih tinggi buat nutup celah. Gelandang serang jadi mundur untuk bantu build-up. Bahkan Haaland pun terlihat lebih jarang dapat bola matang karena distribusi terganggu.
Saat menghadapi tim dengan pressing ketat, City sering kehilangan bola di area berbahaya. Biasanya, Rodri-lah yang jadi pelindung utama sebelum bola sampai ke area kritis. Tapi saat dia gak ada, lawan lebih gampang menembus blok pertahanan.
Dan saat City unggul pun, mereka jadi sulit menutup pertandingan. Tempo lambat yang biasa digunakan buat menguras stamina lawan, gak bisa diterapkan tanpa Rodri sebagai pengatur ritme. Inilah kenapa banyak fans mulai resah tiap Rodri masuk daftar absen.
Gelar Musim Ini Bisa Melayang Kalau Terlalu Sering Tanpa Dia
Musim ini persaingan makin ketat. Arsenal lagi panas, Liverpool bangkit, dan Tottenham bahkan sempat nongkrong di puncak. Dalam situasi seperti ini, kehilangan poin satu-dua bisa sangat mahal. Dan sayangnya, beberapa laga tanpa Rodri justru jadi momen City kehilangan angka penting.
Bukan cuma di liga, di kompetisi Eropa pun ancaman nyata. Lawan yang cerdik pasti sadar bahwa tanpa Rodri, City lebih mudah dibaca. Mereka bakal menyerang dari tengah dan memaksa gelandang City berantakan sejak menit awal.
Jika kondisi ini terus berulang, jangan kaget kalau di akhir musim City harus puas tanpa piala. Bukan karena mereka jelek, tapi karena pondasi yang biasanya kokoh—rapuh saat satu pilar utamanya absen.
Kesimpulan
Tanpa Rodri, Manchester City bukan tim yang sama. Biarpun dipenuhi pemain kelas dunia, tetap saja satu titik lemah bisa jadi celah besar. Dan sayangnya, celah itu ada tepat di jantung permainan mereka.
Pep Guardiola bisa bereksperimen sepuasnya, tapi kalau Rodri terus absen, hasilnya tetap gak bakal maksimal. Tim sekelas City gak bisa cuma mengandalkan nama besar dan skema brilian. Mereka butuh eksekutor yang bisa jaga keseimbangan permainan dari menit awal sampai peluit akhir. Kalau City masih mau bicara soal gelar musim ini, mereka harus pastikan Rodri fit dan konsisten ada di lapangan. Kalau enggak, semua trofi impian bisa lenyap begitu saja—dan semua hanya karena satu nama.