
ceriabeverages.com – Mimpi Ballon d’Or Mo Salah Belum Padam, Tetap Gas! Mohamed Salah. Nama yang udah lengket banget di telinga penggemar bola seluruh dunia. Tapi di balik semua gelar, gol, dan sorakan, ada satu impian yang belum sempat mendarat di tangannya: Ballon d’Or. Meski sering masuk nominasi, trofi itu tetap menghindar. Tapi apakah Salah berhenti? Jelas enggak. Justru makin ngebut!
Meski Kerap Diabaikan, Semangat Mo Salah Nggak Luntur
Banyak yang bilang kalau Salah layak dapet penghargaan tertinggi individu di sepak bola. Tapi nyatanya, setiap tahun Ballon d’Or diumumkan, namanya cuma numpang lewat. Walau begitu, wajahnya nggak pernah kelihatan surut. Alih-alih ngerasa kalah, Salah malah terus nyetir kariernya lebih kenceng.
Pemain asal Mesir itu kayak nggak punya mode istirahat. Tiap musim, dia selalu konsisten ngebut, bikin gol, dan jadi tulang punggung Liverpool. Bahkan ketika tim lagi seret kemenangan, Salah tetap bisa nyelipin momen magis. Itulah yang bikin dia nggak pernah benar-benar hilang dari radar.
Orang boleh meragukan. Panel juri boleh tutup mata. Tapi Salah tahu, jalan ke puncak itu bukan tentang berapa kali dijegal, tapi seberapa keras lo dorong diri sendiri buat tetap jalan. Dan dia udah buktiin itu berkali-kali.
Bukan Soal Statistik, Tapi Aura dan Mental Baja
Kalau cuma urusan angka, Salah udah punya. Gol? Bejibun. Assist? Nggak kalah banyak. Tapi Ballon d’Or ternyata bukan cuma soal siapa paling rajin cetak angka. Ada unsur “popularitas,” sorotan media, dan ya… kadang keberuntungan.
Namun Salah punya sesuatu yang nggak semua pemain top punya: aura. Dia bukan tipe yang suka ribut di luar lapangan. Nggak doyan pamer, nggak banyak gaya. Tapi sekali di lapangan, dia jadi magnet. Gaya larinya khas, kontrol bola tajam, dan finishing-nya? Bikin penjaga gawang garuk-garuk kepala.
Yang bikin Salah beda adalah mentalnya. Udah dihajar dari kiri-kanan baik soal warna kulit, asal negara, sampai agama tapi dia tetap berdiri dengan kepala tegak. Bahkan dia pakai semua itu sebagai bahan bakar buat terus ngebut lebih jauh.
Terus Bertaji Meski Kompetisi Semakin Ramai
Sekarang pesaing Ballon d’Or makin bejibun. Ada Haaland yang doyan jebol gawang, ada Mbappé yang larinya kayak kilat, dan tentu masih ada nama-nama senior yang tetap eksis. Tapi Mo Salah nggak pernah kehabisan bensin.
Meski banyak yang bilang dia udah lewat puncak, nyatanya musim demi musim, statistik dan performa Salah tetap bikin lawan mikir dua kali. Bahkan di usia 30-an, Salah masih jadi momok buat pertahanan lawan. Jauh dari kata ‘habis’.
Liverpool sendiri sempat terseok-seok, tapi Salah tetap nyala. Bahkan ketika tim dilanda badai cedera atau pergantian pelatih, dia tetap hadir sebagai pilar utama. Pemain lain bisa kehilangan arah, tapi Salah justru makin tajam.
Kesimpulan: Mimpi Ballon d’Or Itu Masih Terus Dikejar!
Mo Salah bukan cuma pemain hebat. Dia simbol tekad dan kerja keras. Meski Ballon d’Or belum mampir, dia nggak lelah mengejar. Setiap gol yang dia cetak, setiap dribble yang dia lakukan, semuanya bagian dari perjalanan yang masih terus dia tempuh.
Mungkin tahun ini bukan tahunnya. Mungkin lagi-lagi dia bakal jadi “hampir dapat”. Tapi selama Salah masih main, masih lari, dan masih bikin ribut di lapangan, harapan itu nggak bakal mati. Karena mimpi bukan untuk ditinggal, tapi buat dikejar sampai titik akhir. Dan siapa tahu, ketika semua orang udah mulai berhenti nebak, justru saat itu trofi emas itu akhirnya mampir juga ke Mesir, lewat tangan Mo Salah yang nggak pernah menyerah.