
ceriabeverages.com – Declan Rice Bidik 2 Kali Exclusive Gol dan Asis Musim Ini Declan Rice bukan tipe pemain yang setengah-setengah. Saat dia bilang ingin dua digit gol dan asis, itu bukan sekadar bualan konferensi pers. Sang gelandang Arsenal ini sudah lama dianggap sebagai jangkar lini tengah, tapi kini ia siap naik level dari sekadar pemotong serangan jadi mesin produktif penuh kejutan.
Musim lalu, Rice bikin banyak pundit gatal ingin membedah performanya. Tapi musim ini, ia yang membedah dirinya sendiri lebih agresif, lebih percaya diri, dan jelas lebih ofensif. Semua itu dilakukan bukan demi sorotan kamera, tapi demi selembar statistik yang selama ini terasa jauh: dua digit gol, dua digit asis.
Arsenal butuh amunisi tambahan untuk berbicara lebih keras di semua ajang, dan Rice tampaknya tahu betul di mana perannya.
Gelandang Tapi Mikir Seperti Striker Declan Rice
Rice memang dilahirkan sebagai pengangkut bola. Tapi belakangan, dia lebih senang terlihat di ujung kotak penalti lawan. Jika biasanya pemain nomor enam hanya jadi pemantul atau penjaga sumbu tengah, Rice kini terlihat lebih bebas.
Saat melawan Chelsea, misalnya, dia tak segan menekan lini belakang, mencari ruang, dan bahkan menyambar bola liar seperti striker. Bahkan, beberapa kali bola mati diklaimnya sendiri, bukan dilepas begitu saja ke penyerang. Ada kesan, Rice sudah siap lepas dari “seragam pengaman” dan pakai jersey pemburu.
Walau bukan pemain flamboyan, gerakan tanpa bolanya terbilang licin. Ia mampu menyelinap ke ruang kosong yang seolah tak terlihat. Ini yang bikin banyak lawan kecele, karena Rice mendekat seperti hantu tanpa suara, tapi hasilnya bikin jantung deg-degan.
Kenapa Target Dua Digit Jadi Sorotan?
Gelandang bertahan dengan catatan dua digit gol dan asis bukan barang umum di Premier League. Tapi Rice enggak mau ikut arus. Ia ingin menjadi sesuatu yang jarang seperti kopi panas di tengah musim dingin London.
Target ini bukan semata ambisi pribadi, melainkan bentuk evolusi. Arteta sendiri menginginkan para gelandangnya agresif, dan Rice merespons dengan satu kata: “siap.” Ia mulai terlihat lebih sering masuk zona akhir, jadi opsi tembak langsung, dan mengirim umpan silang menusuk.
Apalagi musim ini, Arsenal tak cuma bermain di Premier League, tapi juga Champions League, FA Cup, hingga Piala Liga. Banyak panggung, banyak momen, dan tentu saja banyak kemungkinan angka dua digit itu jadi nyata.
Rekan Satu Tim Declan Rice Juga Mulai Ikut Irama
Ada hal menarik dari skuad Arsenal musim ini: chemistry makin menggila. Rice, yang sebelumnya dikenal sebagai ‘solo anchor’, kini terlihat padu dengan Odegaard dan Havertz. Bahkan Gabriel Jesus pun beberapa kali terlihat memberi ruang khusus agar Rice bisa maju ke kotak penalti.
Semua ini memperlihatkan bahwa perubahan Rice bukan inisiatif satu arah. Tim juga mendukung. Declan Rice Mereka memberi ruang, waktu, bahkan bola pada Rice untuk membangun momentum.
Dan yang lebih gila, Rice tidak terlihat terbebani. Dia justru menikmati. Setiap umpan yang dia lepaskan sekarang punya niat ofensif lebih tinggi. Bahkan selebrasinya pun mulai berubah lebih ekspresif, lebih penuh teriakan. Seolah dia ingin bilang, “lihat, ini baru permulaan!”
Catatan Musim Lalu Jadi Bahan Bakar
Kalau bicara statistik, musim lalu Rice memang belum mencapai dua digit. Declan Rice Tapi angka-angka itu sekarang bukan jadi beban, malah dijadikan bahan bakar. Ia belajar dari tiap pertandingan, mencatat momen yang bisa jadi senjata, dan mulai menyesuaikan geraknya agar lebih efektif saat menyerang.
Rice tahu benar kalau gelandang box-to-box perlu keseimbangan. Declan Rice Tapi dia juga tahu, dalam sistem Arteta yang sangat cair, batas antara menyerang dan bertahan makin tipis. Jadi, kenapa tidak sekalian saja dia isi dua-duanya?
Apalagi, jika Rice berhasil mencapai target dua digit itu, maka ia bakal masuk daftar elite gelandang paling produktif di Eropa. Dan itu? Lebih dari cukup untuk bikin headline.
Kesimpulan: Rice Bukan Lagi Hanya Penjaga
Declan Rice sudah keluar dari zona ‘pengangkut bola aman’. Kini dia menantang dirinya sendiri. Target dua digit gol dan asis bukan cuma catatan angka, tapi lambang dari evolusi seorang gelandang ke arah lebih komplet.
Arsenal bisa saja datangkan pemain bintang dari luar. Tapi pemain yang rela meng-upgrade dirinya dari dalam? Itulah Rice.
Jika target ini tercapai, maka musim 2025/2026 akan dikenang sebagai musim Rice berubah dari pilar jadi pahlawan. Dan kita semua tahu, pahlawan sejati tak butuh banyak bicara cukup dua digit angka untuk bicara banyak.